Udara dan Air Tercemar, Hingga Saat Ini Belum Ada Pemeriksaan Kesehatan Lingkungan Desa Koto Boyo

    Udara dan Air Tercemar, Hingga Saat Ini Belum Ada Pemeriksaan Kesehatan Lingkungan Desa Koto Boyo
    Jalan Desa Koto Boyo Kecamatan Batin XXIV Kabupaten Batang Hari, Dok. Google

    Batang Hari, Jambi - Desa Koto Boyo Kecamatan Batin XXIV Kabupaten Batang Hari adalah salah satu desa yang berpotensi memiliki kekayaan alam berupa batu bara, terlebih lagi jalan yang sangat ramai dengan pemukiman warga itu menjadi satu-satunya akses angkutan batu bara dari tambang yang ada di dalamnya, Selasa (28/06/2022).

    Setelah hampir puluhan tahun kegiatan tambang beroperasi pemukiman warga setempat menjadi tidak sehat, mulai dari udara hingga airnya sudah tercemar.

    Informasi yang didapat awak media dari warga setempat, hingga saat ini pemerintah daerah kabupaten Batang Hari melalui dinas terkait belum ada yang melakukan pemeriksaan terhadap lingkungan desa koto boyo.

    Mereka berpendapat, seharusnya mengenai dampak lingkungan ini sudah diantisipasi sebelum adanya proses penambangan, sudah diperiksa dahulu sejak izin tambang keluar.

    “Ini tidak, sudah salah dibiarkan pula. Jadi karena pembiaran akhirnya sudah terbiasa dengan pola yang salah, ” singkat mereka.

    Beberapa warga yang rumahnya dekat dengan jalan utama kesulitan mencari air bersih, padahal ia mempunyai sumur sendiri, namun saat ini airnya menjadi hitam dan tidak layak dipakai.

    Salah satu emak-emak yang rumahnya sangan dekat dengan jalan mengatakan, air di sumur miliknya sudah hitam tidak layak dipakai, bahkan kami terpaksa memakai pamsimas desa walau sudah punya sumur sendiri.

    “Dulu waktu belum banyak angkutan batu bara melintas, kami masih bisa memakai air sumur ini. Sekarang tidak bisa dipakai sama sekali, ” imbuhnya.

    Ditempat yang berbeda, salah satu tokoh masyarakat mengatakan, untuk saat ini jalani saja seperti ini, kalau tidak suka pindah saja dari sini.

    “Tapi kalau mau pindah mau bagaimana lagi, tanah cuma ada di sini, mau tidak mau jalani saja, paling nanti kita sama-sama batuk karena debu batu bara, ” ucapnya.

    Mengenai keluhan warga, Kepala Desa Koto Boyo Melalui Sekretaris Desa Varum mengatakan, untuk saat ini ia meminta kepada pemerintah kabupaten Batang Hari melalui dinas terkait untuk dapat memberikan solusi atau alat untuk menjernihkan air.

    “Untuk saat ini kami sangat butuh solusi atau alat penjernih air tanpa bahan kimia, karena sudah sulit mencari sumber air bersih, ” ujarnya.

    (Red)

    Batang Hari Jambi
    Randy Pratama

    Randy Pratama

    Artikel Sebelumnya

    Warga Desa Koto Boyo Minta Keterbukaan Desa...

    Artikel Berikutnya

    DPRD Batang Hari Minta Pemkab Fasilitasi...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Jelang Nataru Pusziad Gelar Latihan Terpadu Bahaya Bahan Peledak & Nuklir Biologi Kimia Bersama Bandara Internasional Soekarno-Hatta
    Danlanud Sultan Hasanuddin Hadiri Rakor Pimpinan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan  Bersama Tim Desk Koordinasi Pilkada Serentak Kemenkopolkam
    Hendri Kampai: Bertani Itu Merugi! Jeritan Petani yang Terabaikan
    Pemerintah Indonesia Berhasil Menaikkan Pajak dan Menurunkan Subsidi, Menteri Keuangan Terbaiknya di Mana?
    Kapusjianstralitbang TNI Buka Rapat Evaluasi Litbang TNI TA 2024

    Ikuti Kami