Randy Pratama
Batanghari - - Terkait pemberitaan yang dibuat oleh Jurnalis Indonesia Satu yang lalu tentang ketidak transparan pengelolaan Badan Usaha Milik Desa Sukaramai Kecamatan Muara Tembesi, maka pemerintah Desa memfasilitasi pihak BUM Desa untuk menjelaskan kepada masyarakat.
Pantauan Jurnalis Indonesia Satu forum itu dihadiri Oleh Pj Kepala Desa Ibnu Su'ud beserta Staff, Babinkamtibmas AIPDA Dedi, Direktur BUM Desa Ishak beserta Anggota, Kepala BPD Marleni beserta Anggota, Pengawas BUM Desa Kecamatan, Pendamping Desa, Lembaga Adat Epi, Seluruh Kepala Dusun, Ketua RT dan Masyarakat serta Awak Media, di Aula Desa Sukaramai, Kamis (28/01/2021).
Direktur BUMDES Ishak menyampaikan bahwa uang penyertaan Dana BUMDES itu disahkan sebesar Rp. 89.000.000, - (Delapan Puluh Sembilan Juta Rupiah), kemudian ada perubahan dari Desa, dasarnya dia (Red:Ishak) tidak tahu sehingga dipotong dana yang direncanakan untuk BUMDES tersebut.
"Fakta yang sebenarnya adalah uang penyertaan Dana BUMDES itu disahkan sebesar Rp. 89.000.000, - (Delapan Puluh Sembilan Juta Rupiah), kemudian ada perubahan dari Desa, dasarnya dia (Red:Ishak) tidak tahu sehingga dipotong dana yang direncanakan untuk BUMDES tersebut, " pungkasnya dalam Forum.
"Kemudian Delapan Puluh Sembilan Juta Rupiah tersebut dipotong pada saat rapat pihak Desa, ketika itu saya tidak bisa datang mengikuti rapat itu. Melalui telepon ketua BPD menyampaikan kepada saya bahwa Dana BUMDES dipotong sebesar Tiga Puluh Sembilan Juta Rupiah untuk dana Covid-19, " Jelas Ishak.
Ditambahkannya lagi "Kalau seperti itu tidak masalah, karena sekarang sudah musim Covid-19, jadi karena seperti itu Desa mengirimkan Dana BUMDES hanya Lima Puluh Juta Rupiah, " pungkasnya.
Ishak menjelaskan Uang penyertaan Modal BUMDES Lima Puluh Juta Rupiah tersebut digunakan untuk membuat masker, sesuai arahan rapat yang ada di Kantor Camat. Dalam pembuatan masker pun BUMDES memberdayakan masyarakat untuk memproduksinya sehingga dalam hal ini BUMDES mendapatkan keuntungan.
"Dalam proses berjalannya BUMDES di bidang ternak ayam ini ada keteledoran kami (Red: pihak BUMDES) tidak menyampaikan laporan tentang kematian ayam, yang disertai dengan fotonya. Kalau masalah penjualan mobil kami transparan diketahui oleh pengawas BUMDES, bukan seenak perut kami, " pungkasnya.
Ishak menyampaikan "Karena mendapat teguran dari Ketua BPD terkait bau dari kandang ayam yang ada dihalaman rumah saya (Red:Direktur BUMDES) maka BUMDES membeli tanah untuk tempat kandang ayam yang baru jauh dari pemukiman masyarakat".
"Untuk lokasi kandang ayam yang baru maka saya selaku Direktur BUMDES membeli tanah miliknya sendiri yang saat ini menjadi milik anaknya, dalam pembelian tanah ini sudah pernah dirapatkan, " tutupnya.
Selanjutnya masyarakat yang akrab disapa Icus salah satu Purnawirawan TNI-AD dengan tegas menyampaikan dimuka Forum "Jadi inilah pelajaran untuk kita, apapun rapat yang ada di Desa ini libatkan masyarakat, jangan cuma Kadus dan RT, satu atau dua masyarakat tapi libatkan. Jangan cuma perangkat Desa saja, beginilah jadinya saling tuduh menuduh. Dan juga kalau ada masalah dalam Desa kita, kita selesaikan bersama, jangan ajak pengacara, kalau pun tidak selesai kita bawa ke pihak berwajib untuk bantu selesaikan. Jangan mau orang lain ikut campur, " tutupnya dengan nada tegas.
(Randy)
Updates 
